Sistem informasi adalah
sebuah disiplin seperti disiplin matematika atau ekonomi. Sebelum membahas
tentang metodologi penelitian sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman akan
sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan tersebut akan memberikan
pandangan lebih luas mengenai perbedaan disiplin sistem informasi dengan
disiplin lainnya. Menurut Baskerville dan Myers lingkup penelitian sistem
informasi meliputi pengembangan, penggunaan dan aplikasi oleh individu, organisasi
dan masyarakat. Domain yang sangat luas ini memungkinkan adanya diskursus
antara disiplin ini dengan disiplin lainnya. Diskursus ialah sistem berpikir,
ide-ide atau pikiran untuk membangun sebuah konsep. Pada masa perkembangan awal sistem informasi
dua dekade lalu, para ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah
disiplin terapan yang berrdasarkan pada ilmu lain. Menurut Keen, sistem
informasi adalah disipin terapan yang didasarkan pada disiplin acuan. Karena
disiplin acuan lebih matang dibandingkan sisteminformasi, maka para peneliti
dapat terjamin. Sejak saat itu para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikan
disiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Seiring dengan berkembangnya
sistem informasi, disiplin acuan ini menjadi semakin banyak. Culnan
mengklasifikasikan disiplin acuan sistem informasi ke dalam tiga kategori yaitu
teori fundamental yang dimana termasuk kategori ini yaitu ilmu sistem dan
disiplin dasar.termasuk dalam kategori tersebut diantaranya ilmu olitik,
psikologi, sosiologi. Ilmu komputer, akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains
manajemen adalah contoh disiplin yang termasuk dalam kategori ini. Menurut
Baskerville dan Myers (2002), hanya sedikit ahli sistem informasi yang
menanyakan kembali pendapat yang menyatakan bahwa sistem informasiberdasarkan
disiplin lain yang menjadi acuan dan lebih fundamental, begitupun sebaliknya,
sistem informasi tidak memiliki pengalaman penelitian sendiri. Hal ini berarti,
para peneliti sistem informasi meminjam dan mempelajari teori, metode dan
contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapi para
peneliti disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari metode, teori, dan contoh
dari penelitian-penelitian berkualitas dalam bidang sistem informasi. Tujuan sistem
informasi adalah menyediakan informasi yang digunakan untuk perancangan,
pengendalian, evaluasi serta pengambilan keputusan. Pada dasarnya sistem
informasi manajemen ialah berhubungan dengan laporan di masa datang. Berbeda
dengan sitem informasi akuntansi yang lebih menekankan pada laporan masa lalu.
Contoh pengambilan keputusan seperti suatu perusahaan yang memperkirakan keadaan
ekonomi di masa datang. Apabila keadaan ekonomi semakin memburuk maka dampak
masyarakat terhadap daya beli juga menurun. Hal ini membuat manajer perusahaan
harus berpikir bagaimana mengatur biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan.
Apabila perusahaan menjual barang maka harus dipikirkan berapa harga barang yang
dapat ditawarkan serta berapa harga perolehan yang harus diperkirakan. Sistem informasi
yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan
diperoleh. Artinya, sistem informasi akan menghemat biaya, meningkatkan
pendapatan. Komputer bukan syarat mutlak bagi sebuah sistem informasi, tetapi
dalam praktek sistem informasi yang baik juga membutuhkan bantuan pemrosesan
komputer. Prinsip utama perancangan sistem informasi adalah sistem informasi
harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem
informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer
dalam perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi pemakai dalam
bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika. Metode
penelitian dapat dikelompokkan dengan cara yang beragam, namun demikian
pengelompokan yang paling sering digunakan adalah metode kuantitatif dan metode
kualitatif. Umumnya, metode kuantitatif yang berasal dari ilmu-ilmu alam dikembangkan
untuk mempelajari fenomena alam. Contoh metode kuantitatif yang sekarang diterima
luas dalam ilmu-ilmu sosial adalah metode survei, eksperimen laboratorium, metode
formal (seperti ekonometri) dan metode numerik seperti pemodelan matematis. Pendekatan
kuantitatif digunakan hampir pada semua penelitian dalam bidang sistem
informasi pada tahap awal perkembangannya. Pendekatan kuantitatif ini berdasarkan
pendapat bahwa dunia luar terdiri dari struktur yang dapat disentuh yang tidak tergantung
kepada manusia. Sebaliknya, metode kualitatif awalnya dikembangkan dalam bidang
ilmu sosial untuk mempelajari fenomena sosial budaya. Contoh metode ini adalah
penelitian tindakan, studi kasus, dan etnografi. Sumber data kualitatif antara
lain adalah observasi, wawancara, kuesioner, dokumen, dan pengalaman peneliti. Tingkat
metodologi penelitian sistem informasi yaitu ontologis, epistemologis, dan
aksiologis. Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui. Epistemologi
akan menjawab tentang bagaimana pengetahuan tersebut dapat didapat. Aksiologi
terkait dengan nilai atau manfaat yang bisa didapatkan dari pengetahuan
tersebut.
Menurut pendapat saya
mengenai jurnal metodologi penelitian sistem informasi ini, selama ini saya
hanya mengira bahwa sistem informasi yang saya tahu hanya membahas tentang
program-program yang selalu berurusan dengan komputer. Tetapi, sistem informasi
juga membahas banyak bidang lain, hanya saja sistem informasi disini menjadi
acuan dari berbagai banyak disiplin ilmu. Sistem informasi membuat seseorang
untuk berpikir dan membuat ide-ide baru untuk menghasilkan banyak konsep. Selain
itu, sistem informasi juga sangat berpengaruh dalam kemajuan perusahaan,
seperti pembuatan laporan masa depan untuk memperkirakan laba yang diperoleh
perusahaan daripenjualan produk, dan laporan masa lalu yang digunakan sebagai
historis perusahaan untuk dilakukan evaluasi kedepannya.
Sumber :