Wednesday, October 19, 2016

METODOLOGI PENELITIAN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah sebuah disiplin seperti disiplin matematika atau ekonomi. Sebelum membahas tentang metodologi penelitian sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman akan sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan tersebut akan memberikan pandangan lebih luas mengenai perbedaan disiplin sistem informasi dengan disiplin lainnya. Menurut Baskerville dan Myers lingkup penelitian sistem informasi meliputi pengembangan, penggunaan dan aplikasi oleh individu, organisasi dan masyarakat. Domain yang sangat luas ini memungkinkan adanya diskursus antara disiplin ini dengan disiplin lainnya. Diskursus ialah sistem berpikir, ide-ide atau pikiran untuk membangun sebuah konsep.  Pada masa perkembangan awal sistem informasi dua dekade lalu, para ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang berrdasarkan pada ilmu lain. Menurut Keen, sistem informasi adalah disipin terapan yang didasarkan pada disiplin acuan. Karena disiplin acuan lebih matang dibandingkan sisteminformasi, maka para peneliti dapat terjamin. Sejak saat itu para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikan disiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Seiring dengan berkembangnya sistem informasi, disiplin acuan ini menjadi semakin banyak. Culnan mengklasifikasikan disiplin acuan sistem informasi ke dalam tiga kategori yaitu teori fundamental yang dimana termasuk kategori ini yaitu ilmu sistem dan disiplin dasar.termasuk dalam kategori tersebut diantaranya ilmu olitik, psikologi, sosiologi. Ilmu komputer, akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains manajemen adalah contoh disiplin yang termasuk dalam kategori ini. Menurut Baskerville dan Myers (2002), hanya sedikit ahli sistem informasi yang menanyakan kembali pendapat yang menyatakan bahwa sistem informasiberdasarkan disiplin lain yang menjadi acuan dan lebih fundamental, begitupun sebaliknya, sistem informasi tidak memiliki pengalaman penelitian sendiri. Hal ini berarti, para peneliti sistem informasi meminjam dan mempelajari teori, metode dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapi para peneliti disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari metode, teori, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam bidang sistem informasi. Tujuan sistem informasi adalah menyediakan informasi yang digunakan untuk perancangan, pengendalian, evaluasi serta pengambilan keputusan. Pada dasarnya sistem informasi manajemen ialah berhubungan dengan laporan di masa datang. Berbeda dengan sitem informasi akuntansi yang lebih menekankan pada laporan masa lalu. Contoh pengambilan keputusan seperti suatu perusahaan yang memperkirakan keadaan ekonomi di masa datang. Apabila keadaan ekonomi semakin memburuk maka dampak masyarakat terhadap daya beli juga menurun. Hal ini membuat manajer perusahaan harus berpikir bagaimana mengatur biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan. Apabila perusahaan menjual barang maka harus dipikirkan berapa harga barang yang dapat ditawarkan serta berapa harga perolehan yang harus diperkirakan. Sistem informasi yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh. Artinya, sistem informasi akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan. Komputer bukan syarat mutlak bagi sebuah sistem informasi, tetapi dalam praktek sistem informasi yang baik juga membutuhkan bantuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan sistem informasi adalah sistem informasi harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika. Metode penelitian dapat dikelompokkan dengan cara yang beragam, namun demikian pengelompokan yang paling sering digunakan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif. Umumnya, metode kuantitatif yang berasal dari ilmu-ilmu alam dikembangkan untuk mempelajari fenomena alam. Contoh metode kuantitatif yang sekarang diterima luas dalam ilmu-ilmu sosial adalah metode survei, eksperimen laboratorium, metode formal (seperti ekonometri) dan metode numerik seperti pemodelan matematis. Pendekatan kuantitatif digunakan hampir pada semua penelitian dalam bidang sistem informasi pada tahap awal perkembangannya. Pendekatan kuantitatif ini berdasarkan pendapat bahwa dunia luar terdiri dari struktur yang dapat disentuh yang tidak tergantung kepada manusia. Sebaliknya, metode kualitatif awalnya dikembangkan dalam bidang ilmu sosial untuk mempelajari fenomena sosial budaya. Contoh metode ini adalah penelitian tindakan, studi kasus, dan etnografi. Sumber data kualitatif antara lain adalah observasi, wawancara, kuesioner, dokumen, dan pengalaman peneliti. Tingkat metodologi penelitian sistem informasi yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui. Epistemologi akan menjawab tentang bagaimana pengetahuan tersebut dapat didapat. Aksiologi terkait dengan nilai atau manfaat yang bisa didapatkan dari pengetahuan tersebut.

Menurut pendapat saya mengenai jurnal metodologi penelitian sistem informasi ini, selama ini saya hanya mengira bahwa sistem informasi yang saya tahu hanya membahas tentang program-program yang selalu berurusan dengan komputer. Tetapi, sistem informasi juga membahas banyak bidang lain, hanya saja sistem informasi disini menjadi acuan dari berbagai banyak disiplin ilmu. Sistem informasi membuat seseorang untuk berpikir dan membuat ide-ide baru untuk menghasilkan banyak konsep. Selain itu, sistem informasi juga sangat berpengaruh dalam kemajuan perusahaan, seperti pembuatan laporan masa depan untuk memperkirakan laba yang diperoleh perusahaan daripenjualan produk, dan laporan masa lalu yang digunakan sebagai historis perusahaan untuk dilakukan evaluasi kedepannya.

Sumber :